Friday, January 26, 2007

TIPIKAL BOS

Mo cerita soal bos gue ah. Bos gue ada 4 jadi kaya Bhinneka tunggal ika neh.. Walopun berbeda-beda teteup satu jua, yaitu bersatu dalam nyusahin gue. Hehe.

TIPIKAL BOS I

Bos yang ini udah sepuh. Umurnya 84 thn. Mantan orang penting di Indonesia. Orangnya sih baik, tapi lupaan, karena dah lupa kali yeh. Tapi lupanya parah abis. Masa pernah satu hari dia ribut bahwa kacamatanya ilang. Satu kantor pada ribet nyariin kacamatanya si Opa ini, taunya kacamatanya lagi dipake sama dia. Nah kalo begini, yag salah yang lupa atoyang nyari??? Bingung... hehe

Sebenarnya sih si Opa udah ngga layak ngantor udah banyak salah dan lupanyanya tapi mungkin dia pikir ketimbang di rumah, mendingan ngantor walopun ngga ngapa-ngapain. Dulu sih dia sering ngisi artikel di berbagai koran dan majalah. Tapi sekarang udah ngga pernah. Udah males kali. Yang lega udah past gue, karena dulu waktu si Opa masih sibuk ngisi artikel di berbagai majalah dan harian, gue ketiban pulung dah harus ngetik sempurna, ga boleh salah sedikitpun karena si Opa teliti loh kalo meriksa salah orang hehe. udahan kalo dah kelar dketik, gue kudu harus ngirim ke majalah dan koran plus ngepush (baca : maksa) agar tulisan si Opa segera ditayangin. Soalnya selama tulisan itu belum ditayangkan, maka si Opa tak segan-segan terus dan terus nanya gue kenapa belum dimuat tulisannya. Kan ngga mungkin gue jawab : mene eke tehe. Hihihi.

TIPIKAL BOS II

Nah ini si Big Bos, orangnya sok cool, sok ga ada humor, sok dingin, sok jaga jarak, sok ngga banyak bicara padahal di balik itu dia demen merhatiin orang diem-diem. Dan suka ngomentarin karyawan dengan bos lain.. Aneh yah. Gue sih agak segan sama doi. Karena sikapnya yang agak tak lazim itu. Duluuu banget waktu awal-awal gue masuk kerja disini, gue paling ngga betah sama doi. Bawaan pengen keluar mulu... Jangan ngeres ye... Pengen keluar dari kantor sini maksud gue. Abis dia selalu pasang tampang dingin, tak bersahabat, dan selalu bersikap arogan. Itu yang bikin gue dulu " takut" banget kalo harus masuk ke ruangan dia. Pernah sekali gue salah fatal gara-gara grogi berhadapan dengan doi..wah ngomelnya bikin gue rasanya pengen kabur menghilang dari muka bumi.

Tapi dia sih ada baiknya juga, kalo lagi naikin gaji, bagi bonus, hihi... soalnya beliau decision maker segala hal yangberkenaan dengan uang. Waktu gue married dia jg ngasih angpau lumayan.

Tapi cerewetnya ampun..deh. Alot pula. kalo soal uang mah wah wah... Apalgi kalo menyangkut hobinya bertravel around the world. Harus cari yang bagus, murah, fasilitas oke, kalo perlu tiketnya beli gratis tuker point tapi point mileagenya tetep di itung... Pusssinnggggg deh.

TIPIKAL BOS III

Bos yang satu ini jinak jnak merpati. Kadang bisa baik, pengertian, down to earth, berjiwa sosial, bisa menempatkan diri di posisi karyawan tapi suka ngotot ngga keruan padahal salah..hehe.

Kalo beliau udah bilang A..walopun A itu salah pantang dibantah bisa ngomel A-Z dan ujung-ujungnya tetep harus ngikutin A. hehe.

Tapi dia termasuk orang yang cukup perhatian sama gue dan karyawan lain. Tutur bicaranya sih agak ceplas ceplos tapi itulah karakter dia, kadang bisa becanda juga walopun ngga sering. Tapi ada menunjukkan sisi humanisnya.

TIPIKAL BOS IV

Nah ini dia tipe bos ideal. Demikian pendapat gue dan temen kantor. Orangnya masih muda, lumayan gaul, lumayan funky, hi technology. Orangnya baiiiik banget sampe terkadang seringkali kebaikannya disalahgunakan orang (baca : gue) hihi.. tapi dia ngga pernah marah loh. Beliau juga pinter, otaknya encer, dan yang paling penting mempunyai level kesabaran yang tinggi banget. Ngga ada saingannya deh. Selain itu dia juga murah hati. Suka bagi-bagi rejeki. Rajin traktir-traktir, suka bagi-bagi uang di masa liburan hehe. Umurnya cuma terpaut beberapa tahun dari gue tapi dewasa banget, ngemong. Pokoknya kalo bicara tentang dia ngga ada minusnya deh. Okeh abis.

Cuma dalam hal kerjaan si bos kecil ini suka grasa grusu... Udah tau jauh-jauh hari bahwa beliau akan pergi somewhere tapi teteup aja mepet2 baru nyuruh pesen tiket, dll. Dan itu terjadi bukan hanya sekali..melainkan berkali-kali. Udah mepet harus ada pula.

Demikianlah tipikal-tipikal bos-bos gue yang harus gue hadapin tiap hari. Banyak suka duka, banyak tawa, tak sedikit juga tetes air mata. Tapi bos adalah bos yang selalu benar...yang ngga pernah salah, kecuali bos kecilku itu yang selalu konsekuen mengakui kesalahannya.













 
posted by Fransiska Budhi at 4:24 PM, | 0 comments

Bagaikan Laut dan Pasir

Aku bagaikan hamparan pasir
Yang bertebaran di seluruh pesisir
Tapi nyaris tak berguna

Dimana Engkau adalah lautan
Yang sulit diukur dalamnya
Dan dengan mudah dapat menghanyutkanku

Akan tetapi hadir Cinta kita
Laksana Matahari di ufuk senja
Jingga merona mewarnai langit

Sang matahari bersinar
Memancarkan sinarnya yang terang
Menghangatkan pasir dan lautan

Kemudian....
Aku, kau dan cinta kita
Bersama-sama melukiskan
Betapa indahnya dunia ini

Pengalaman yang indah itu
Membuatku ingin selalu bersamamu setiap waktu
Bagaikan pasir dan lautan
Melewati gelap dan terang bersama
 
posted by Fransiska Budhi at 1:35 PM, | 0 comments
Thursday, January 25, 2007

ORANG KAYA

Kemarin abis ngobrol ngobrol sama temen gue. Dia cerita soal pengalaman yang tidak meng-enak-kan yang terjadi baru-baru ini.

Ceritanya, temen gue ini temen kuliah yang berasal dari kota yang sama dengan gue. Tapi dulu waktu masih disana, kita ngga kenal satu sama lain.

Nah temen gue ini, cowonya kerja sebagai asisten pribadi salah seorang anggota keluarga konglomerat tersohor di Indonesia. Awal bulan Januari kemarin, cucu sang konglomerat menikah yang artinya anak dari bosnya cowo temen gue itu. Nah loh pusing kan ngebayanginnya. Mau ngga mau temen gue ikut terlibat dong bantuin cowonya. Namanya juga pacar yang setia. Dari mulai bikin list sampe ngirim undangan. Terakhir temen gue terlibat juga sebagai penjaga meja penerima tamu sekaligus jaga angpau.

Yang namanya cucu konglomerat yang married, pasti para undangan bingung dong mo ngasih angpau berapa banyak? Lha wong mereka uangnya aja udah ga kehitung lagi, konglomerat gitu loh... Dan sudah rahasia umumlah kalo kalangan atas yang married, kalo para undangan bingung mo ngasih apa dan berapa, karangan bunga menjadi alternatif terakhir yang lumayan aman. Nah kejadiannya kemarin pas cucu si Konglo menikah, banyak karangan bunga yang dikirim sedangkan jumlah angpau yang masuk cuma sedikit, ngga sebanding dengan jumlah undangan yang hadir. Belum lagi para undangan yang datang dengan sok taunya masukin sendiri angpau yang mereka bawa ke dalam kotak angpau sehingga ngga sempat dicatat sama penerima tamu. Trus ujung-ujungnya temen gue itu dan beberapa rekan penerima tamu dituduh menggelapkan ata menilep uang angpau. Gila ngga?

Temen gue marah banget, apalagi yang menuduh adalah bos pacarnya yang notabene adalah anak konglomerat ternama.
Pas gue denger cerita temen gue itu, gue bener-bener terkesima. Soalnya yang selama ini gue tau dan mungkin publik tau bahwa keluarga konglomerat itu adalah keluarga yang benar-benar beriman, selalu mengedepankan agama, berjiwa sosial wah pokoknya ngga ada celanya. tapi kata temen gue itu hanya kamuflase semata karena aslinya mereka itu kejam, ngga berperasaan, pelit, dan munafik.

Padahal kalo kita pikir-pikir, apalah arti jumlah angpau yang mereka terima dibandingkan harta kekayaan yang mereka miliki. Asset mereka tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Masa masih ngeributin angpau yang ga seberapa jumlahnya. Pake nuduh-nuduh orang lagi. Ampuuun deh.

Jadi apa yang selama ini mereka tunjukin ke depan publik, yang dilihat publik semua adalah kepalsuan. Belum lagi waktu diceritain soal perselingkuhan-perselingkuhan yang udah bak sinetron di layar kaca. Sungguh menyedihkan. Mbok yah kalo udah begitu buruk kelakuan, jangan suka bawa-bawa agama. Jangan bawa-bawa nama Tuhan. Jangan jadikan Tuhan dan agama sebagai tameng dan topeng

Buatlah sesuatu yang sesuai dengan hati. Jangan asal bagus dilihat orang padahal kalo ngga ada yang lihat kelakuan ancur abis.
Orang-orang bisa dibohongi, tapi DIA yang di atas sana melihat dengan mata. DIA tidak pernah tidur. DIA lihat apa yang kita buat. Betapa hancurnya hati DIA melihat kita bawa-bawa nama NYA padahal di balik kemunafikan, hidup kita berlumur dosa?

Ada tertulis dalam kitab suci : (Matius 19:23-24) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih muda seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Janganlah karena harta, kekuatan dan kekuasaan membuat kita menjadi sombong, angkuh dan tidak berprikemanusiaan. Karena apa yang kita miliki di dunia ini bukanlah milik kita yang sesungguhnya. Apa yang kita miliki di dunia fana ini hanyalah titipan BAPA yang bisa sewaktu-waktu diambil dari kita.

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Gue sama sekali tidak ingin bermaksud men-judge atau menghakimi seseorang atas perbuatan mereka, karena toh mereka tidak akan diminta pertanggungjawabannya sama gue karena gue bukanlah DPR, Jaksa , President, apalagi TUHAN. Gue pun juga hanyalah manusia biasa yang tak luput dari dosa. Pada akhirnya nanti kita semua tanpa kecuali akan mempertanggungjawabkan seluruh hidup kita dan perbuatan kita pada YANG TELAH MENCIPTAKAN KITA.


 
posted by Fransiska Budhi at 2:06 PM, | 0 comments

KISAH SI BUNGLON

Kalo ditanya demen ngga sama orang yang muna? Suka berpura-pura mengatakan yang bagus-bagus alias muji padahal jauh dari kenyataan? Hanya karna ada udang di balik batu? Aduh ngga banget deh. Bukan sifat gue banget.

Dan herannya kenapa yah orang-orang muna itu selalu ada dimana-mana? Apa mereka ngga cape kalo harus terus berpura-pura? Kalo gue sifatnya tegas. A adalah A, sedangkan B adalah B. Gue ngga terlalu suka muter-muter apalagi sampe melewati 7 tikungan, 7 tanjakan dan 7 turunan untuk mencapai suatu tujuan. Kalo langsung bisa straight to the point itu lebih bagus. Bukan berarti ngga perlu basa basi loh. Basa basi itu tetap diperlukan sebagai bahasa pergaulan tapi mbokya jangan terlalu berlebihan sehingga bikin eneg.

Kalo misal gue harus menilai sesuatu yang gue pandang jelek, gue ngga akan bilang itu lumayan ato bagus apalagi bagus banget. Ketauan banget bohongnya. Gue pasti lebih memilih diam, tidak berkomentar apapun. Kalopun harus terpaksa berkomentar seminimnya gue akan bilang hm..kurang bagus. Sebenarnya kan ngga ada bedanya sama kalo gue komentar jelek kan? Tapi kata-kata jelek kadang kurang pantas didengar.
Tapi kalo ada sesuatu hal yang bagus dan gue suka pun, gue ngga akan segan-segan memuji. Iyalah moso cuma bisa bilang yang jelek-jelek aja. Harus imbang dong.

Ada seorang temen bos gue yang hampir setiap hari berkunjung ke kantor gue. Kalo menurut gue sih orangnya aneh. Norak. Dia hanya memandang orang-orang yang kaya, berkedudukan, punya uang dan kekuasaan. Semula waktu baru mengenal doi, gue ngga berani banyak menilai tapi kian lama kian sering dia nongkrong di kantor gue makin ketauan sifat aslinya. Pokoknya keliatan banget deh dia selalu nempel sama orang-orang yang dianggap hebat, tajir dan punya kekuasaan. Kebetulan temen-temen bos gue itu suka ngumpul-ngumpul di kantor gue entah sekedar ngobrol ngalor ngidul sampai rapat serius. Kita sebut aja mereka gerombolan elit. Padahal sebenernya temen bos gue itu orang yang standard-standard aja. Lumayan tajir tapi ngga tajir-tajir amat. Bisa dibilang dia itu kaya bunglon. Kalo gerombolan elit itu pada ke tempat A, dia ngikut ngga mo ketinggalan walopun dia ngga ada kepentingannya, kalo gerombolan elit pada beli mobil jenis X, dia ikut-ikutan beli. Kalo gerombolan elit pada jalan-jalan ke LN ikut tur, wah dia ngga mo ketinggalan. Dan caranya dia ngikut-ngikut itu nyata banget deh. Kadang gue suka geli sendiri ngeliat tingkah dia.

Gue pernah loh kesandung sedikit masalah sama si Bunglon ini. Ceritanya sekitar 3 tahun lalu, waktu bos gue dan gerombolan elitnya itu mengikuti medical check up di salah satu medical Centre di KL, ceritanya si Bunglon ngga mo kalah. Dia ajak pula istrinya turut serta. Kalo ngga salah ada sekitar 14 orang yang mengikuti Medical Check up itu. Rata-rata bos-bos gue, temen bos gue yang mengajak serta istri mereka. Nah waktu itu gue yang handle semua travel arrangementnya dari booking waktu general check up, booking ticket, hotel, arrange antar jemput dll. Pokoknya ribeeet bet. Nah para gerombolan elit ini minta akomodasi yang ga terlalu mahal. Hehe..biar pada kaya ngirit mah teteup.. Paling ribet deh urusan sama gerombolan elit. Maunya yang oke, murah tapi berkelas. Bingung ga loe? Mereka minta pesawat SQ, padahal kan tau sendiri SQ gitu loh... Untung aja waktu itu ada paket yang lumayan murah dari SQ. Namanya paket GV2 dan GV 4. GV2 adalah paket berangkat berdua bersama-sama baik pergi maupun pulang. Sedangkan GV4 minimum 4 orang. Dan biasalah namanya paket murah pastilah banyak syarat dan kondisi yang kurang flexible. Nah ceritanya sebelum gue issue tiket, gue dah paparin ke gerombolan elit itu syarat dan kondisinya. Dan mereka oke-oke aja. Saat itu juga gue jelasin bahwa paket GV 4 lebih murah daripd paket GV2. Dan paket GV2 jelas lebih murah daripada regular ticket price. Nah waktu itu si Bunglon sepakat dia dan istrinya ikut GV2 karena mereka mo transit di Singapore, sementara rombongan lain ngga ada yang transit di S'pore. Jadilah si Bunglon sama istrinya cuma bisa dimasukin di GV2. Tapi pas udah diisue, si Bunglon komplain soal harga tiketnya yang beda ama teman-teman lainnya yang ikut paket GV4. yah jelaslah beda gimana seh? Yang lain kan Paket berempat traveling together all the way, ga boleh satupun yang beda. Jadi kalo satu mo ganti yang bertiga lainnya kudu harus ngikut. Repooot kan? Nah waktu itu kalo ngga salah beda harga GV2 sama GV4 selisih ampe USD 20. Si Bunglon komplain melulu..dah gue jelasin, ampe bos gue ikut jelasin teteup ga mo terima..Cape deh eke.

Pas hari H, eh Si Bunglon kecentilan pula, dia mo pulang duluan dari S'pore ngga barengan bininya. Aduuuhhh...ngerepotin deh. Padahal dari awal dah gue jelasin bahwa dia udah ikut paket GV2 dan ga bisa ganti seenak dia. Eh dia marah2. Arghhhh... Akhirnya pas mereka udah di KL, si Bunglon masih nelfon gue marah2, bos gue ampe pusing secara bos gue sebenernya dah ngerti kondisi yang gue jelasin, tapi namanya bos gue kan pasti nyoba nyenengin hati temennya jadilah gue yang dibikin pusing karena dipaksa merubah GV2 itu tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Gue contact travel agent mereka angkat tangan, karena emang dah peraturannya begitu. Kalopun mau ganti si Bunglon kudu harus bayar denda sejumlah uang eh si Bunglon ngotot ngga mau plus marah-marah. Pake bilang kalo pake travel agent langganan dia pasti ga begini dll. Ih keki deh dah diurusin banyak cincong pula. Emang yang bikin peraturan travel agent apa???? Orang jelas-jelas itu peraturan baku dari airlines. :( Gue contact ke SQ pun mereka menjawab hal serupa. No way out.

Sepulang gerombolan elit dari KL, si Bunglon mungkin diomelin sama bos gue kali, dia bisa minta maaf soalnya bos gue tau gue pake acara nangis-nangis segala waktu diomelin ama si Bunglon. Mungkin bos gue khawatir tiba-tiba mereka balik ke Indo guenya dah menghilang tanpa jejak. Jin kaleee..hehe... Pas si Bunglon say sorry gue pasang xpresi cool kaya AC 2 PK dalam ruangan 1x1m. Hehe

Sejak kejadian itu gue males banget berurusan sama si Bunglon. Sesekali dia masih suka berbasa-basi sama gue kalo ada maunya. Wah kalo ada maunya bisa jadi baiiiik banget. Muji-muji yang ga perlu. Dasar bunglon.














 
posted by Fransiska Budhi at 12:49 PM, | 0 comments
Tuesday, January 23, 2007

MENDOAKAN ORANG YANG MEMBENCI KITA

Duluuu banget, gue tiap kali baca kitab suci atau denger khotbah yang ada ayatnya bahwa kita harus memaafkan orang yang sudah membenci kita bahkan sebaiknya kita mendoakan mereka. Aduh rasanya hati ini ngga bisa terima deh. Logikanya kan, lah orangnya aja ngeselin ...ngejengkelin, benci pula sama kita ngapain pula dimaafkan didoakan pula? Enak bangetttt jadi mereka.. Ngga dipisuh2 juga dah bagus kale...

Sering juga kalo nonton Sinetron yang ada orang baik ampe ditindas, dianiaya semena-mena ama orang jahat duh hati ini ikutan gemes..Pingin rasanya ngegampar tuh orang jahat and maki si orang baik supaya ngga bodoh, lawan dong..lawan... jangan diem aja and nangis doang.. Ngaa ada gunanya...

Tapi itu duluuu, sekarang gue dah berubah pikiran. Mungkin ini berarti gue mulai mengalami pendewasaan emosi dan iman. Udah beberapa kali gue dibikin kesel sama seseorang, dipermalukan, ngga dianggap tapi gue dah berusaha menekan perasaan benci itu dalam-dalam. Kadang ego gue keluar duh pengen gue begini..begitu..ga terima diperlakukan semena-mena tapi apa daya, mengalah bukan berarti kalah. Yesus ngga pernah tidur..beliau selalu melihat apa yang kita buat, itu skrg prinsip gue. Terserah deh orang mo bilang gue sok suci ato apa, yang jelas gue bukan mo muna ato sok suci tapi itu datang dari lubuk hati gue yang terdalam.

Ceritanya begini, di postingan yang terdahulu, yang gue sempet cerita diomelin-omelin sama seseorang yang bukan kesalahan gue, gue dah maafin dia dan gue anggap dia khilaf. The case closed. Ternyata dia kayanya masih nyimpen ganjalan sama gue. Aneh yah. Kok gue yang harusnya kesel dan gondok sama dia, malah dia yang lebih kesel ma gue? Oh my god..
Emang siy sejak kasus itu, gue berusaha ngga sering ketemu dia, dengan kata lain menghindar deh dari dia. Gue ngga mau memperpanjang masalah. Malesss...

Nah sejak kejadian itu ada 3 kali bisa dikatakan gue sempet ketemu sama dia. Dan gue amat sangat ngerasain sifatnya beda banget sama dulu. Sabtu kemarin dia ke rumah pinjem barang, main ambil aja seakan itu barang milik dia. Dia cuma bilang dia mo ajak anak gue yang kecil plus susternya. Gue okein aja. Trus pas balikin pun ngga bilang A, B, C, D ato Z apalgi ucapin terima kasih.

Kemarin dia seharian pinjem lagi, malemnya karena Jace lg sakit, dia kesadaran balikin tapi berhubung ngga ada hubby dia samsek ngga ada bilang apa-apa ke gue. Pliss deh kalo mo egois, itu barang belinya hasil patungan gue sama hubby yang artinya milik gue juga, bukan 100% milik hubby. It means siapapun mo pake tuh barang harus ijin dong sama gue. Tul ga? Tapi sodara-sodara, ternyata itu ngga berlaku buat dia. Boro-boro sadar itu barang milik gue ato hubby lahorang dia serasa itu barang kayanya punya dia pribadi.

Semalam sebelum tidur, hati gue masih gundah gulana, kayanya ngga enak kalo tidur menyimpan rasa kesal, gue coba buka buku Puji Syukur, dan Madah Bakti, cari doa untuk orang yang membenci kita. Pas gue lakuin ini hati jadi tenang, rasa kesal di hati sedikit demi sedikit menghilang. Gue mulai mencoba mengingat-ingat kebaikan dia aja, ngga mo inget keburukan-keburukannya dia supaya rasa kesal ngga meningkat jadi benci. Pliss help me...

Bapa, bukalah hati orang-orang yang membenci saya dan tanamkanlah kasih di dalam hati mereka. Amin. Doa yang sederhana tapi bikin hati gue lebih adem dan tenang.







 
posted by Fransiska Budhi at 10:06 AM, | 0 comments