Thursday, January 25, 2007

ORANG KAYA

Kemarin abis ngobrol ngobrol sama temen gue. Dia cerita soal pengalaman yang tidak meng-enak-kan yang terjadi baru-baru ini.

Ceritanya, temen gue ini temen kuliah yang berasal dari kota yang sama dengan gue. Tapi dulu waktu masih disana, kita ngga kenal satu sama lain.

Nah temen gue ini, cowonya kerja sebagai asisten pribadi salah seorang anggota keluarga konglomerat tersohor di Indonesia. Awal bulan Januari kemarin, cucu sang konglomerat menikah yang artinya anak dari bosnya cowo temen gue itu. Nah loh pusing kan ngebayanginnya. Mau ngga mau temen gue ikut terlibat dong bantuin cowonya. Namanya juga pacar yang setia. Dari mulai bikin list sampe ngirim undangan. Terakhir temen gue terlibat juga sebagai penjaga meja penerima tamu sekaligus jaga angpau.

Yang namanya cucu konglomerat yang married, pasti para undangan bingung dong mo ngasih angpau berapa banyak? Lha wong mereka uangnya aja udah ga kehitung lagi, konglomerat gitu loh... Dan sudah rahasia umumlah kalo kalangan atas yang married, kalo para undangan bingung mo ngasih apa dan berapa, karangan bunga menjadi alternatif terakhir yang lumayan aman. Nah kejadiannya kemarin pas cucu si Konglo menikah, banyak karangan bunga yang dikirim sedangkan jumlah angpau yang masuk cuma sedikit, ngga sebanding dengan jumlah undangan yang hadir. Belum lagi para undangan yang datang dengan sok taunya masukin sendiri angpau yang mereka bawa ke dalam kotak angpau sehingga ngga sempat dicatat sama penerima tamu. Trus ujung-ujungnya temen gue itu dan beberapa rekan penerima tamu dituduh menggelapkan ata menilep uang angpau. Gila ngga?

Temen gue marah banget, apalagi yang menuduh adalah bos pacarnya yang notabene adalah anak konglomerat ternama.
Pas gue denger cerita temen gue itu, gue bener-bener terkesima. Soalnya yang selama ini gue tau dan mungkin publik tau bahwa keluarga konglomerat itu adalah keluarga yang benar-benar beriman, selalu mengedepankan agama, berjiwa sosial wah pokoknya ngga ada celanya. tapi kata temen gue itu hanya kamuflase semata karena aslinya mereka itu kejam, ngga berperasaan, pelit, dan munafik.

Padahal kalo kita pikir-pikir, apalah arti jumlah angpau yang mereka terima dibandingkan harta kekayaan yang mereka miliki. Asset mereka tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Masa masih ngeributin angpau yang ga seberapa jumlahnya. Pake nuduh-nuduh orang lagi. Ampuuun deh.

Jadi apa yang selama ini mereka tunjukin ke depan publik, yang dilihat publik semua adalah kepalsuan. Belum lagi waktu diceritain soal perselingkuhan-perselingkuhan yang udah bak sinetron di layar kaca. Sungguh menyedihkan. Mbok yah kalo udah begitu buruk kelakuan, jangan suka bawa-bawa agama. Jangan bawa-bawa nama Tuhan. Jangan jadikan Tuhan dan agama sebagai tameng dan topeng

Buatlah sesuatu yang sesuai dengan hati. Jangan asal bagus dilihat orang padahal kalo ngga ada yang lihat kelakuan ancur abis.
Orang-orang bisa dibohongi, tapi DIA yang di atas sana melihat dengan mata. DIA tidak pernah tidur. DIA lihat apa yang kita buat. Betapa hancurnya hati DIA melihat kita bawa-bawa nama NYA padahal di balik kemunafikan, hidup kita berlumur dosa?

Ada tertulis dalam kitab suci : (Matius 19:23-24) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih muda seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Janganlah karena harta, kekuatan dan kekuasaan membuat kita menjadi sombong, angkuh dan tidak berprikemanusiaan. Karena apa yang kita miliki di dunia ini bukanlah milik kita yang sesungguhnya. Apa yang kita miliki di dunia fana ini hanyalah titipan BAPA yang bisa sewaktu-waktu diambil dari kita.

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Gue sama sekali tidak ingin bermaksud men-judge atau menghakimi seseorang atas perbuatan mereka, karena toh mereka tidak akan diminta pertanggungjawabannya sama gue karena gue bukanlah DPR, Jaksa , President, apalagi TUHAN. Gue pun juga hanyalah manusia biasa yang tak luput dari dosa. Pada akhirnya nanti kita semua tanpa kecuali akan mempertanggungjawabkan seluruh hidup kita dan perbuatan kita pada YANG TELAH MENCIPTAKAN KITA.


 
posted by Fransiska Budhi at 2:06 PM, |

0 Comments: